Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Denpasar
bersama Persatuan Alumni GMNI Bali menyelenggarakan pameran foto dan
pernak-pernik sang proklamator, Soekarno. Pameran foto dan pernak-pernik
Soekarno ini dimulai dari tanggal 6 – 21 Juni 2014. Sebanyak 113 foto dan
pernak-pernik Soekarno dipamerkan di Yayasan Panti Marhaenis Jalan Banteng No.1
Denpasar-Bali.
Pameran
ini diselenggarakan dalam rangka serangkaian peringatan haul Soekarno yang jatuh pada bulan Juni. Para anggota GMNI Denpasar,
baik anggota lama maupun anggota yang baru bergabung dalam organisasi ini, dan
alumni GMNI Bali bahu-membahu mempersiapkan pameran 113 foto dan pernak-pernik
Soekarno. Pameran yang merupakan salah satu acara dalam Pekan Bulan Bung Karno
ini terbuka bagi siapa saja yang ingin lebih mengenal sosok Presiden Pertama
Republik Indonesia, sehingga nantinya semakin banyak yang mengetahui sosok sang
proklamator.
Ketika
memasuki ruangan pameran, terdengar lagu perjuangan yang melantun membakar
semangat. Foto-foto dan pernak-pernik Soekarno dipajang di empat ruangan. Poster-poster
bergambar sang proklamator dengan kalimat-kalimat penggerak beliau mengisi ruangan-ruangan
pameran. Hampir semua gambar dibingkai apik dalam figura dengan frame berwarna hitam. Potret Soekarno
sedang membacakan naskah proklamasi yang diletakkan di atas taplak berwarna
merah putih adalah salah satu potret diri sang pemimpin besar revolusi dari
sekian banyak koleksi yang dipamerkan di Yayasan Panti Marhaenis oleh Alit Widu
Saka. Sebuah jam dinding bertuliskan 100 tahun Soekarno (1901 – 200) juga
dipajang. Selain poster dan pernak-pernik, dipamerkan pula lebih dari 200 buku
yang ditata rapi dietalase berukuran 4x2 meter.
Koleksi
yang dipamerkan adalah koleksi dari Alit Widu Saka, alumnus Universitas Udayana
yang sewaktu mahasiswa ikut dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Diakui
Alit, segala sesuatu yang berbau Soekarno dikumpulkannya sejak tahun 1984, sejak
ikut dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di kampus. Diakui Alit
saat dijumpai di Yayasan Panti Marhaenis (6/6/2014) lalu bahwa kecintaannya
akan sosok Soekarno diturunkan dari sang ayah yang juga kagum akan sosok yang
dijuluki penyambung lidah rakyat itu.
Pameran 113 foto dan
pernak-pernik Soekarno ini rupanya mendapat respon positif dari masyarakat,
khususnya para pecinta Soekarno. Hal itu tampak dari penuturan Rahardjo Salim,
salah satu alumni GMNI ITB (Institut Teknologi Bandung) yang sekaligus pengagum
berat Bung Karno. “Pameran dan acara-acara yang diselenggarakan ini bagus itu
mengajarkan anak muda tentang Bung Karno itu siapa, ajarannya, supaya bisa
diterapkan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sekarang bangsa
kita kurang memahami ajaran pendahulu, terutama Bung Karno Sang Proklamator”
ujar pria berusia 61 tahun ini yang dijumpai di tempat pameran foto dan
pernak-pernik Soekarno (6/6/2014). Selain pameran 113 foto dan pernak-pernik
Soekarno, di tengah acara juga akan diadakan berbagai kegiatan lain, seperti
pemutaran film, seminar, diskusi, lomba menulis esai dan lomba membaca puisi.
Kegiatan-kegiatan itu masih berhubungan dengan sosok sang proklamator, Soekarno
dan termasuk dalam rangkain acara Pekan Bulan Bung Karno. (dayu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar